1. Rona atau
warna
2. Ukuran
3. Bentuk
4. Tekstur
5. Pola
6. Tinggi
7. Bayangan
8. Situs
9. Asosiasi
Sembilan unsur interpretasi citra ini disusun secara berjenjang atau secara hirarkis dan disajikan pada Gambar:
Sembilan unsur interpretasi citra ini disusun secara berjenjang atau secara hirarkis dan disajikan pada Gambar:
Rona dan Warna
Rona (tone /
color tone / grey tone) adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek
pada citra. Rona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi
dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih, yaitu spektrum
dengan panjang gelombang (0,4 – 0,7) μm. Berkaitan dengan penginderaan jauh,
spektrum demikian disebut spektrum lebar, jadi rona merupakan tingkatan dari hitam
ke putih atau sebaliknya.
Warna
merupakan ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih
sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh, obyek tampak biru, hijau, atau
merah bila hanya memantulkan spektrum dengan panjang gelombang (0,4 – 0,5) μm,
(0,5 – 0,6) μm, atau (0,6 – 0,7) μm. Sebaliknya, bila obyek menyerap sinar biru
maka ia akan memantulkan warna hijau dan merah. Sebagai akibatnya maka obyek akan
tampak dengan warna kuning
Berbeda
dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan, warna menunjukkan tingkat
kegelapan yang lebih beraneka. Ada tingkat kegelapan di dalam warna biru,
hijau, merah, kuning, jingga, dan warna lainnya. Meskipun tidak menunjukkan
cara pengukurannya, Estes et al. (1983) mengutarakan bahwa mata manusia dapat
membedakan 200 rona dan 20.000 warna. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa
pembedaan obyek pada foto berwarna lebih mudah bila dibanding dengan pembedaan
obyek pada foto hitam putih. Pernyataan yang senada dapat diutarakan pula,
yaitu pembedaan obyek pada citra yang menggunakan spektrum sempit lebih mudah
daripada pembedaan obyek pada citra yang dibuat dengan spektrum lebar, meskipun
citranya sama-sama tidak berwarna. Asas inilah yang mendorong orang untuk menciptakan
citra multispektral.
Rona dan
warna disebut unsur dasar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya rona dan warna
dalam pengenalan obyek. Tiap obyek tampak pertama pada citra berdasarkan rona
atau warnanya. Setelah rona atau warna yang sama dikelompokkan dan diberi garis
batas untuk memisahkannya dari rona atau warna yang berlainan, barulah tampak
bentuk, tekstur, pola, ukuran dan bayangannya. Itulah sebabnya maka rona dan
warna disebut unsur dasar.
·
BENTUK
Bentuk
merupakan variabel kualitatif yang memerikan konfigurasi atau kerangka suatu
obyek (Lo, 1976). Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak obyek
yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja. Bentuk, ukuran, dan tekstur
pada Gambar 1 dikelompokkan sebagai susunan keruangan rona sekunder dalam segi
kerumitannya. Bermula dari rona yang merupakan unsur dasar dan termasuk primer
dalam segi kerumitannya. Pengamatan atas rona dapat dilakukan paling mudah.
Oleh karena itu bentuk, ukuran, dan tekstur yang langsung dapat dikenali
berdasarkan rona, dikelompokkan sekunder kerumitannya.
Ada dua istilah
di dalam bahasa Inggris yang artinya bentuk, yaitu shape dan form. Shape ialah
bentuk luar atau bentuk umum, sedang form merupakan susunan atau struktur yang
bentuknya lebih rinci. Contoh shape atau bentuk luar:
-
Bentuk bumi bulat
-
Bentuk wilayah Indonesia memanjang
sejauh sekitar 5.100 km.
Contoh form atau bentuk rinci:
-
Pada bumi yang bentuknya bulat
terdapat berbagai bentuk relief atau bentuk lahan seperti gunungapi, dataran
pantai, tanggul alam, dsb.
-
Wilayah Indonesia yang bentuk
luarnya memanjang, berbentuk (rinci) negara kepulauan. Wilayah yang memanjang
dapat berbentuk masif atau bentuk lainnya, akan tetapi bentuk wilayah kita
berupa himpunan pulau-pulau. Baik bentuk luar maupun bentuk rinci, keduanya
merupakan unsur interpretasi citra yang penting. Banyak bentuk yang khas
sehingga memudahkan pengenalan obyek pada citra.
Contoh pengenalan obyek berdasarkan
bentuk
-
Gedung sekolah pada umumnya
berbentuk huruf I, L, U, atau berbentuk empat segi panjang
-
Tajuk pohon palma berbentuk bintang,
tajuk pohon pinus berbentuk kerucut, dan tajuk bambu berbentuk bulu-bulu
-
Gunungapi berbentuk kerucut, sedang
bentuk kipas alluvial seperti segi tiga yang alasnya cembung
-
Batuan resisten membentuk topografi kasar
dengan lereng terjal bila pengikisannya telah berlangsung lanjut
-
Bekas meander sungai yang terpotong
dapat dikenali sebagai bagian rendah yang berbentuk tapal kuda
·
UKURAN
Ukuran ialah
atribut obyek berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan volume. Karena ukuran
obyek pada citra merupakan fungsi skala, maka di dalam memanfaatkan ukuran
sebagai unsur interpretasi citra harus selalu diingat skalanya. Contoh pengenalan
obyek berdasarka ukuran:
-
Ukuran rumah sering mencirikan
apakah rumah itu rumah mukim, kantor, atau industri. Rumah mukim umumnya lebih
kecil bila dibanding dengan kantor atau industri.
-
Lapangan olah raga di samping
dicirikan oleh bentuk segi empat, lebih dicirikan oleh ukurannya, yaitu sekitar
80 m x 100 m bagi lapangan sepak bola, sekitar 15 m x 30 m bagi lapangan
tennis, dan sekitar 8 m x 10 m bagi lapangan bulu tangkis.
-
Nilai kayu di samping ditentukan
oleh jenis kayunya juga ditentukan oleh volumenya. Volume kayu bisa ditaksir
berdasarkan tinggi pohon, luas hutan serta kepadatan pohonnya, dan diameter
batang pohon.
·
TEKSTUR
Tekstur
adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand dan Kiefer, 1979) atau
pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara
individual (Estes dan Simonett, 1975). Tekstur sering dinyatakan dengan kasar,
halus, dan belang-belang. Contoh pengenalan obyek berdasarkan tekstur:
-
Hutan bertekstur kasar, belukar
bertekstur sedang, semak bertekstur halus.
-
Tanaman padi bertekstur halus,
tanaman tebu bertekstur sedang, dan tanaman pekarangan bertekstur kasar .
-
Permukaan air yang tenang bertekstur
halus.
·
POLA
Pola,
tinggi, dan bayangan pada Gambar 1 dikelompokkan ke dalam tingkat kerumitan
tertier. Tingkat kerumitannya setingkat lebih tinggi dari tingkat kerumitan
bentuk, ukuran, dan tekstur sebagai unsur interpretasi citra. Pola atau susunan
keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak obyek bentukan manusia dan
bagi beberapa obyek alamiah.
Contoh:
Contoh:
-
Pola aliran sungai sering menandai
struktur geologi dan jenis batuan. Pola aliran trellis menandai struktur
lipatan. Pola aliran yang padat mengisyaratkan peresapan air kurang sehingga
pengikisan berlangsung efektif. Pola aliran dendritik mencirikan jenis tanah
atau jenis batuan serba sama, dengan sedikit atau tanpa pengaruh lipatan maupun
patahan. Pola aliran dendritik pada umumnya terdapat pada batuan endapan lunak,
tufa vokanik, dan endapan tebal oleh gletser yang telah terkikis (Paine, 1981)
-
Permukaan transmigrasi dikenali
dengan pola yang teratur, yaitu dengan rumah yang ukuran dan jaraknya seragam,
masing-masing menghadap ke jalan.
-
Kebun karet, kebun kelapa, kebun
kopi dan sebagainya mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan
polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya.
·
BAYANGAN
Bayangan
bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di daerah gelap. Obyek
atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya tidak tampak sama
sekali atau kadang-kadang tampak samar-samar. Meskipun demikian, bayangan
sering merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa obyek yang justru
lebih tampak dari bayangannya. Contoh:
-
Cerobong asap, menara, tangki
minyak, dan bak air yang dipasang tinggi lebih tampak dari bayangannya.
-
Tembok stadion, gawang sepak bola,
dan pagar keliling lapangan tenis pada foto berskala 1: 5.000 juga lebih tampak
dari bayangannya.
-
Lereng terjal tampak lebih jelas
dengan adanya bayangan.
·
SITUS
Bersama-sama
dengan asosiasi, situs dikelompokkan ke dalam kerumitan yang lebih tinggi pada
Gambar diatas. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung, melainkan
dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Situs diartikan dengan berbagai
makna oleh para pakar, yaitu:
-
Letak suatu obyek terhadap obyek
lain di sekitarnya (Estes dan Simonett, 1975). Di dalam pengertian ini,
Monkhouse (1974) menyebutnya situasi, seperti misalnya letak kota (fisik)
terhadap wilayah kota (administratif), atau letak suatu bangunan terhadap
parsif tanahnya. Oleh van Zuidam (1979), situasi juga disebut situs geografi,
yang diartikan sebagai tempat kedudukan atau letak suatu daerah atau wilayah
terhadap sekitarnya. Misalnya letak iklim yang banyak berpengaruh terhadap
interpretasi citra untuk geomorfologi.
-
Letak obyek terhadap bentang darat
(Estes dan Simonett, 1975), seperti misalnya situs suatu obyek di rawa, di
puncak bukit yang kering, di sepanjang tepi sungai, dsb. Situs semacam ini oleh
van Zuidam (1979) disebutkan situs topografi, yaitu letak suatu obyek atau tempat
terhadap daerah sekitarnya.
Situs ini
berupa unit terkecil dalam suatu sistem wilayah morfologi yang dipengaruhi oleh
faktor situs, seperti:
1.
beda tinggi,
2.
kecuraman lereng,
3.
keterbukaan terhadap sinar,
4.
keterbukaan terhadap angin, dan
5.
ketersediaan air permukaan dan air
tanah.
Lima faktor
situs ini mempengaruhi proses geomorfologi maupun proses atau perujudan
lainnya. Contoh:
-
Tajuk pohon yang berbentuk bintang
mencirikan pohon palma. Mungkin jenis palma tersebut berupa pohon kelapa,
kelapa sawit, sagu, nipah, atau jenis palma lainnya. Bila tumbuhnya bergerombol
(pola) dan situsnya di air payau, maka yang tampak pada foto tersebut mungkin
sekali nipah.
-
Situs kebun kopi terletak di tanah miring
karena tanaman kopi menghendaki pengaturan air yang baik.
-
Situs pemukiman memanjang umumnya
pada igir beting pantai, tanggul alam, atau di sepanjang tepi jalan.
·
AS0SIASI
Asosiasi
dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek lain.
Adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada citra sering merupakan
petunjuk bagi adanya obyek lain. Contoh:
-
Di samping ditandai dengan bentuknya
yang berupa empat persegi panjang serta dengan ukurannya sekitar 80 m x 100 m,
lapangan sepak bola di tandai dengan adanya gawang yang situsnya pada bagian
tengah garis belakangnya. Lapangan sepak bola berasosiasi dengan gawang. Kalau
tidak ada gawangnya, lapangan itu bukan lapangan sepak bola. Gawang tampak pada
foto udara berskala 1: 5.000 atau lebih besar.
-
Stasiun kereta api berasosiasi
dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang).
-
Gedung sekolah di samping ditandai
oleh ukuran bangunan yang relatif besar serta bentuknya yang menyerupai I, L,
atau U, juga ditandai dengan asosiasinya terhadap lapangan olah raga. Pada
umumnya gedung sekolah ditandai dengan adanya lapangan olah raga di dekatnya.
Semoga Bermanfaat. Tuhan Yesus Memberkati
bisa kirimkan listingnya
BalasHapus