Apa yang anda ketahui tentang fosil? Siapa saja ahli-ahli yang telah mempelajari fosil dan apa yang mereka katakan tentang fosil? ?
Seperti apa bentuk dan jenis dari fosil itu? Dimana tempat yang paling
banyak fosil ditemukan? Kapan suatu organisme itu bisa dikatakan sebagai
fosil? Mengapa mempelajari fosil itu perlu? Nah pertanyaan- pertanyaan di atas akan kita kupas sampai tuntas dalam artikel ini.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fosil adalah sisa tulang belulang
binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam
di bawah lapisan tanah.
Beberapa ahli yang mempelajari tentang fosil berpendapat :
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Seorang
pelukis terkenal dari Italia berpendapat bahwa fosil merupakan suatu
bukti adanya makhluk hidup dan kehidupan di masa lalu
George Cuvier (1764-1832)
Cuvier
berpendapat bahwa pada masa tertentu telah disiptakan makhluk hidup
yang berbeda dari masa ke masa lainnya. Makhluk hidup dapat diciptakan
khusus pada setiap zaman dan pada setiap zaman tersebut diakhiri dengan
kehancuran alam. Setiap lapisan buu dihuni oleh mahkluk hidup yang
berbeda dengan mahkluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.
Charles Darwin
Charles
Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat pada lapisan bumi
yang tua akan mengalami perubahan bentuk yang disesuaikan dengan lapisan
bumi yang lebih muda. Oleh karena itu, pada lapisan bumi yang lebih
kmuda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi yang lebih tua.
Karena danya perbedaan ikli, tanah, dan factor-faktor lain, maka
terjadilah perubahan di permukaaan bumi secara bertahap yang menyebabkan
adanya juga perubahan pada makhluk hidup untuk menyesuaikan diri.
Kalau
menurut saya sendiri fosil adalah sisa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
bagian tubuh manusia yang telah membatu. jadi, ada fosil
tumbuh-tumbuhan, fosil hewan, dan fosil manusia. fosil dapat memberi
petunjuk tentang kehidupan manusia pada zaman purba Fosil kebanyakan
ditemukan dalam batuan endapan (sedimen) yang permukaannya terbuka.
Tipe-tipe fosil yang terkandung di dalam batuan tergantung dari tipe
lingkungan tempat sedimen secara alamiah terendapkan. Biasanya yang
paling banyak mengandung fosil adalah sedimen laut, dari garis pantai
dan laut dangkal.
Syarat-syarat suatu fosil adalah : Sisa-sisa
organisme, Terawetkan secara alamiah, Umumnya padat/kompak.keras,
Berumur lebih dari 11.000 tahun
Jenis-jenis Fosil
Fosil yang berupa fragmen
Fosil merupakan fragmen, dimana fragmen ini bisa mengalami perubahan dan ada yang tidak bisa mengalami perubahan.
Fosil tidak terubah.
Pada fosil ini, organisme yang terawetkan komposisi semula tidak mengalami perubahan
Fosil terubah
Pada fosil ini, komposisi fosilnya telah mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa :
- Permineralisasi : bagian-bagian organisme yang porous terisi oleh mineral-mineral
Sekunder
- Replacement : mineral sekunder mengganti semua material fosil yang asli
- Rekristalisasi : butiran halus pada mineral asli menyusun kembali ke dalam
kristal yang lebih besar dari material sebelumnya.
Fosil jejak atau bekas
Dibedakan menjadi :
- Track, trail dan burrow
Track adalah jejak berupa tapak, trail ialah jejak berupa seretan, sedangkan burrow berupa jejak galian dari organisme penggali.
- Mold, Cast, dan Imprint
Mold ialah cetakan yang terbentuk oleh fosil dimana fosil tersebut terlarutkan seluruhnya, cast ialah mold yang terisi oleh mineral sekunder membentuk jiplakan secara kasar mirip dengan fosil asli.
- Cuprolite Cuprolit ialah fosil yang berupa kotoran dari hewan. Dari kotoran ini, dapat diketahui makanan, tempat hidup, dan ukuran relatifnya.
- Fosil kimia. Fosil kimia ialah fosil yang berupa keadaan kiimia pada masa lampau seperti jejak asam organik.
Fosil indeks
Fosil indeks adalah fosil yang digunakan sebagai penunjuk waktu geologi. Fosil ini meliputi 2 keadaan, yaitu :
- Fosil yang mempunyai kisaran yang panjang : fosil terdapat pada beberapa batuan yang berasal dari beberapa jaman geologi yang berurutan.
- Fosil dengan kisaran yang pendek :
fosil yang hanya terdapat pada batuan yang berasal dari satu jaman
geologi tertentu saja, atau bahkan hanya berasal dari sebagian jaman
tertentu
Berdasarkan ukurannya, jenis fosil dibagi menjadi :
a. Macrofossil (Fosil Besar) , dipelajari tanpa menggunakan alat bantu
b. Microfossil (Fosil Kecil), dipelajari dengan alat bantu mikroskop
c. Nannofossil (Fosil Sangat kecil), dipelajari menggunakan batuan mikroskop khusus (dengan pembesaran hingga 1000x)
Bagi
ahli geologi dan yang bakal jadi ahli dalam bidang geologi seperti
saya, mempelajari fosil itu sangat penting karena fosil memiliki kegunan
sebagai berikut :
Mementukan umur relatif batuan
Fosil
dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan yang
terdapat dalam fosil. Batuan yang berasal dari suatu jaman tertentu
mengandung kumpulan fosil yang tertentu, yang lain dari fosil yang
terkandung dalam batuan yang berasal dari jaman geologi yang lain.
Menentukan korelasi batuan antara tempat yang satu dengan tempat lain.
Dengan
diketahui fisil yang ditemukan, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa
daerah yang disitu ditemukan fosil yang sama, maka lapisan batuan pada
daerah tersebut terbentuk pada masa yang sama.
Mengetahui evolusi makhluk hidup
Para
ahli paleontologi, setelah meneliti isi fosil dari lapisan batuan
batuan yang berbeda-beda umurnya berkesimpulan bahwa batuan yang lebih
tua mengandung fosil yang lebih sedikit, bentuknya lebih primitip.
Semakin muda umur batuannya, isi fosilnya semakin banyak dan strukturnya
semakin canggih. Dari sini kemudian para ahli tersebut berkesimpulan
bahwa organisme yang pernah ada di bumi kita ini mengalami perkembangan,
mulai dari sederhana menunju ke bentuk yang lebih kompleks dalam waktu
yang sangat lama. Hal ini yang kemudian dikembangkan oleh ahli biologi
sebagai teori evolusi organisme.
Menentukan keadaan lingkungan dan ekologi yang ada ketika batuan yang mengandung fosil terbentuk.
PROSES PEMBENTUKAN FOSIL
Sekian artikel saya tentang arti dari fosil. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar