Selasa, 15 November 2016

PENGGUNAAN LAHAN & PRESIPITASI, INTERSPSI, EVAPTRANSPIRASI


BAB VI
PENGGUNAAN LAHAN

SISTEM PENGGUNAAN  LAHAN DALAM DAS
Penggunaan Lahan dan Penutupan Lahan
Penutup lahan (land cover) bisa diartikan sebagai apa saja yang berada di permukaan atau menutupi permukaan tanah. Penutup lahan bisa dikenali dengan teknik penginderaan jauh. Penutup lahan memiliki atribut yang spesifik, yaitu vegetasi, cadangan karbon dan unsur hara, serta habitat untuk tumbuhan, hewan dan manusia. Jadi, padang rumput, pepohonan, hutan, padang pasir, lahan pertanian, bangunan, dsb merupakan elemen-elemen penutup lahan.

Penggunaan lahan (landuse) adalah tindakan manusia terhadap lahan dalam upaya untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Jadi, pengertian penggunaan lahan berbeda dari penutupan lahan. Namun, pada suatu ketika kedua kata itu bisa memiliki pengertian yang sama, misalnya “padang rumput penggembalaan”. Sistem penggunaan lahan bisa jadi terdiri dari beberapa tipe penutupan lahan. Contohnya, sistem penggunaan lahan “ladang berpindah” (shifting cultivation), jika dilihat pada periode yang berbeda-beda penutupan lahan bisa berupa bera, tanaman semusim, semak, hutan sekunder atau bahkan berupa hutan. Tidak jarang bahwa suatu penutupan lahan yang spesifik merupakan bagian dari beberapa tipe penggunaan lahan, misalnya “tanaman semusim” dapat menjadi bagian dari pola tanam permanen

Penutup lahan secara formal diartikan sebagai kondisi biofisik permukaan bumi yaitu vegetasi dan lapisan yang ada di bawahnya. Sementara itu istilah penggunaan lahan memadukan dua hal yaitu biofisik permukaan dan tujuan pemanfaatan lahan oleh manusia.

Istilah hutan dapat dipakai untuk menunjukkan penutupan lahan maupun penggunaan lahan. Hutan atau silva (dalam bahasa Latin) pada awalnya mempunyai makna penutup lahan berupa vegetasi berkayu. Sementara itu ada istilah ‘hutan negara’, di mana hutan di sini tidak selalu berarti lahan yang ditutupi oleh vegetasi berkayu, melainkan lebih diartikan sebagai fungsi lahan tersebut (sebagai hutan) dan berhubungan dengan siapa yang menguasai lahan tersebut (yaitu pemerintah). Seringkali di kawasan desa atau pemukiman dijumpai lebih banyak pepohonan dibandingkan dengan di kawasan hutan negara.

Dalam bahasa sehari-hari, istilah hutan digunakan untuk menunjukkan penutup lahan yang berupa pepohonan meliputi tegakan vegetasi alami, monokultur atau tanaman perkebunan yang seragam. Oleh karena istilah hutan (forest) sendiri sudah rancu, maka istilah-istilah seperti deforestasi dan reforestasi juga sering membingungkan. Untuk keperluan yang berhubungan dengan lingkungan dan dampak alihguna lahan dan konversi hutan, maka diperlukan definisi yang jelas dari istilah-istilah itu.


  
BAB VII
PRESIPITASI, INTERSPSI, EVAPTRANSPIRASI


·         Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel
-                 Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
-                 Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer.
Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikuladaun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis. Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daunselain dari batang,
Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar